Kamis, 26 Maret 2009

MENELADANI KRISTUS DALAM PERKATAAN DAN PERBUATAN


Sebagai anak-anak Tuhan kita harus belajar meneladani Kristus, baik dalam perkataan maupun dalam perbuatan. Dalam I Petrus 2:22-23, Yesus Kristus punya karakter yang luar biasa dan perlu kita teladani. Ketika orang mencaci-maki, Dia tidak balas dengan mencaci maki, waktu orang mengancam, waktu orang berusaha menyalibkan, Dia juga tidak memberikan kata-kata yang negatif, atau perlakuan-perlakuan yang menunjukkan bahwa Dia ingin membalas kejahatan orang lain. Sebaliknya Dia justru mengasihi, mengampuni, dan rela menyelamatkan orang-orang itu.

Bagaimana caranya supaya kita bisa meneladani perkataan Yesus yang begitu menjadi berkat, bahkan penuh pengampunan dan perbuatan yang luar biasa? Caranya setiap hari kita harus mengisi hati dan pikiran kita dengan Yesus sendiri. Jadi jangan pasif atau diam, tetapi tiap hari belajarlah mengucap syukur dimana saja kita berada. Ketika ada orang yang memaki atau memberikan kata-kata yang tidak enak pada kita, dan hati sudah penuh dengan pengucapan syukur serta Yesus sendiri, maka akibatnya kita akan mengucapkan kata-kata berkat dan tentu saja apa yang ada di dalam hati, bukan hanya meluap melalui mulut, tapi juga melalui perbuatan kita.

Ini memang tidak mudah, karena ada proses, tapi yakinlah bahwa kita pasti bisa meneladani Kristus dalam perkataan dan perbuatan kita. Tuhan Yesus memberkati..!!


Untuk kembali ke Website GBI Tasikmalaya, silahkan ketik :

gbitsmonline.cjb.net atau tekan BACK di kiri atas.

Rabu, 18 Maret 2009

KARAKTER MURID KRISTUS


Salah satu hal yang saya kagumi dari Yesus adalah kemampuanNya untuk menguasai diri dalam segala keadaan. Alkitab menceritakan suatu kali Yesus pernah meneduhkan angin ribut. Tetapi sebelum Ia menenangkan angin ribut yang ada di luar, Ia bisa meneduhkan angin ribut yang ada di dalam. Kisahnya demikian :

Suatu kali Yesus mengajak murid-muridNya untuk menyeberangi danau, tetapi ditengah perjalanan ternyata murid-muridNya yang mengambil alih pimpinan, karena mereka tentu berpikir, bahwa Yesus itu kan anak tukang kayu, sedangkan kami ini nelayan dari sejak kecil. Dan Yesus terpaksa tidur saja di buritan, karena mungkin Dia merasa tidak dilibatkan apa-apa. Tiba-tiba mengamuklah angin topan, dan ketika angin itu mengamuk murid-muridNya membangunkan Yesus dengan kata-kata yang kasar, „Guru, Engkau tidak peduli kalau kita binasa?“ Lho, tadi kan Yesus yang mengajak dan memimpin murid-murid, tetapi langsung diambil alih oleh murid-muridNya? Sekarang ketika ada masalah, murid-muridNya malah menyalahkan Yesus dan berkata, „kok Guru enak-enakan tidur saja, sedangkan kita akan binasa“. Tapi Yesus lalu berdiri dan berkata, „Diam, tenanglah !!“ dan angin ribut itu pun menjadi teduh.

Saudara, kalau kita salah dan disalahkan oleh orang lain, kita pasti marah bukan? Sebetulnya kita tidak perlu marah, karena kita memang salah. Tapi kita seringkali bilang „saya tahu saya salah, tapi jangan disalah-salahin“, apalagi kalau seperti Yesus keadaannya. Kita tidak salah, tapi disalahkan oleh orang lain, pasti kita marah besar. Coba kita lihat Yesus, Dia tidak salah, akan tetapi Dia malah disalahkan oleh orang lain. Yesus tetap tenang, mengasihi, bahkan Dia tetap mengampuni dan Dia rela menolong orang lain yang sudah mempersalahkan Dia dengan mengatasi masalah yang mereka alami. Inilah karakter Yesus yang sangat luar biasa.

Hari ini mungkin kita mengalami banyak masalah yang terjadi di luar. Dan itu Tuhan bisa tenangkan. Tapi saudara harus belajar mengandalkan kuasa Tuhan, menenangkan badai yang ada dalam diri kita, kekecewaan, kejengkelan, kemarahan, dendam atau apapun. Dan kalau kita meneladani Yesus, maka kita pasti mampu mengatasinya. Tuhan Yesus memberkati...!!


Untuk kembali ke Website GBI Tasikmalaya, silahkan ketik :

gbitsmonline.cjb.net atau tekan BACK di kiri atas.

Rabu, 11 Maret 2009

PEMBENTUKAN KARAKTER LEWAT KOMSEL


Untuk bertumbuh menjadi orang Kristen yang dewasa rohani dan mengalami proses pembentukan sama seperti Kristus, kita tidak bisa hidup secara individual, tapi kita harus bergabung dalam sebuah komunitas yaitu kelompok anak-anak Tuhan yang saling menguatkan satu dengan yang lain.

Bayangkan jika ada satu pemain sepak bola tanpa kesebelasan, apa yang bisa dia lakukan? Tentu saja dia tidak akan pernah bisa menjadi pemain yang efektif dan maksimal. Atau seorang murid tanpa kelas, tanpa sekolah, atau juga seorang pasukan yang berjuang sendirian dan tidak tergabung. Atau seorang prajurit yang berjuang sendirian, tidak tergabung dalam pasukan, tentu saja dia akan dengan cepat mudah dikalahkan oleh musuh.

Karena itu kita harus menjadi orang Kristen yang tergabung bukan hanya di dalam sebuah gereja lokal, dimana setiap hari Minggu kita mengikuti Ibadah Raya. Tapi kita juga harus terlibat di dalam kelompok sel, yang terdiri dari 7 – 12, bahkan hingga 15 orang untuk saling menguatkan satu dengan yang lain.

Di dalam kelompok sel itulah, karakter kita bisa dibina, karena kita bisa membagikan berkat Firman Tuhan, kesaksian pribadi, dan kita bisa saling mengingatkan satu dengan yang lain, mungkin ada teman yang bisa mengoreksi keputusan-keputusan kita yang salah, mengarahkan kita pada jalan yang lebih berkenan kepada Tuhan. Dan kalau kita saling membuka diri dalam setiap pertemuan kelompok sel, baik itu kelebihan maupun kekurangan kita. Ada orang yang saling menjaga kita. Kita bisa memberikan pertanggung jawaban iman tentang sejauh mana pertumbuhan rohani kita sepanjang Minggu tersebut. Dengan demikian karakter kita akan menjadi semakin dewasa di dalam Tuhan.

Saudara belum bergabung di dalam kelompok sel? Atau saudara sudah lama tidak mengikuti pertemuan kelompok sel, saya dorong lagi. Mari kita kobarkan hati kita untuk masuk di dalam kelompok-kelompok sel, menjadi murid Kristus yang sejati, dan dengan demikian saya yakin, kita akan bertumbuh secara rohani dan karakter kita semakin dibentuk, seperti Kristus adanya. Tuhan Yesus memberkati..!!


Untuk kembali ke Website GBI Tasikmalaya, silahkan ketik :

gbitsmonline.cjb.net atau tekan BACK di kiri atas.

BERTUMBUH DEWASA SECARA ROHANI


Seperti orang tua yang ingin anak-anaknya bertumbuh dewasa secara fisik, begitupula Tuhan ingin kita anak-anakNya bertumbuh dewasa secara rohani. Salah satu faktor yang penting agar anak itu bisa bertumbuh adalah kalau dia suka makan. Ada anak-anak yang sangat kurus karena dia sulit makan, dan orang tuanya akan berupaya supaya dia menjadi suka makan. Begitu juga Tuhan ingin agar saudara suka menikmati makan rohani, yang bisa membuat kita menjadi murid sejati yang tumbuh serupa seperti Yesus Kristus.

Karena itu di gereja kita, kita adakan program pemuridan SMK (Saya Murid Kristus), ada level berakar, bertumbuh, berbuah dan berbuah tetap. Tujuannya adalah supaya kita tidak hanya ikut ibadah hari Minggu di gereja saja, tapi juga memiliki dasar iman yang teguh, dan bertumbuh terus sampai kedewasaan melalui program pemuridan ini. Karena itu saya dorong saudara untuk mengikuti program pemuridan SMK yang diadakan.

Jangan kita berpikir, "ah saya udah tahu / pintar“. Seperti makanan, maka kita perlu makan dari hari lepas hari. Kalau hari ini saudara makan cap cay dan Minggu depan saudara disodorkan cap cay, maka saudara tidak akan bilang, "O saya udah tahu, udah pernah makan, buat apa saya makan cap cay lagi“. Tidak bukan? Sebab ketika saudara makan itu akan membuat saudara menjadi bertumbuh. Lagi pula dalam kekristenan yang penting bukan hanya pengetahuan dan pemahaman, tapi yang penting adalah aplikasinya dalam kehidupan kita sehari-hari. Dan melalui program SMK kita bukan hanya mementingkan diri sendiri, hanya tahu untuk diri kita, tapi kita juga mau menjadi pembimbing bagi orang-orang yang lain. Kalau saudara sudah pernah ikut SMK sebagai peserta, saya dorong, libatkan diri saudara sebagai pembimbing, dan kita bagi dalam kelompok kecil untuk saling menguatkan, dan disanalah pelayanan sejati secara rohani saudara lakukan. Bukan hanya menjadi penyambut tamu, kolektan, aktifitas luar baik itu / lahiriah, tapi benar-benar pelayanan spiritual yang kita lakukan melalui SMK. Tuhan Yesus memberkati..!!


Untuk kembali ke Website GBI Tasikmalaya, silahkan ketik :

gbitsmonline.cjb.net atau tekan BACK di kiri atas.

MENGALAHKAN KEDAGINGAN


Di dalam kehidupan ini ada banyak godaan yang seringkali bisa membuat kita jatuh dalam dosa. Godaan dari iblis, godaan dari dunia yang tidak cocok dengan Firman Tuhan, tapi tahukah saudara, musuh kita yang terbesar itu dari dalam diri kita sendiri. Karena seringkali kita jatuh oleh godaan kedagingan atau hawa nafsu duniawi. Ini yang seringkali membuat kita melakukan hal-hal yang bertentangan dengan Firman Tuhan. Caranya bagaimana supaya kita bisa mengatasi dan mengalahkan keinginan daging itu? Alkitab mengajarkan agar kita menyalibkan keinginan daging. Artinya kalau ada gejolak-gejolak di dalam hati yang kita tahu tidak cocok dengan Firman Tuhan, janganlah dilampiaskan / dilakukan. Jangan dituruti, tapi disalibkan / dimatikan, ditekan dan untuk itu kita harus minta pertolongan Roh Kudus untuk memberikan kekuatan pada kita.

Kalau satu kali saudara menghadapi godaan kedagingan, mungkin itu emosi, marah, mau balas orang yang sudah menfitnah kita, tanyakanlah pertanyaan ini : Apa yang Yesus lakukan ketika Dia mengalami persoalan semacam itu? Kalau Dia dimaki-maki, dan kita berada pada posisi Yesus, apakah kita akan balas memaki orang itu? Atau sebaliknya Dia akan tetap tenang, menguasai diri dan mengampuni. Kalau kita selalu memikirkan apa yang akan dilakukan oleh Yesus, untuk menghadapi segala situasi kehidupan ini, saya yakin bahwa gejolak keinginan daging atau apapun bisa dimatikan oleh kuasa Tuhan.

Karena itu mulai hari ini, mari penuhi pikiran kita, hati kita dengan Kristus dan FirmanNya. Supaya bukan keinginan daging, tapi keinginan Roh Kudus yang menguasai hidup kita. Tuhan Yesus memberkati..!!


Untuk kembali ke Website GBI Tasikmalaya, silahkan ketik :

gbitsmonline.cjb.net atau tekan BACK di kiri atas.